TranslatePDF. MULTIMETER DIGITAL, MULTIMETER ANALOG (FUNGSI DAN KEGUNAAN) Yohansli Noya (2013- 77-021) Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura- Ambon, Jln. Ir. M. Putuhena, Kampus Poka. Telp/Fax 0911 316015 E-mail: yohanslinoya@ Perkembangan ilmu dan pengetahuan dalam bidang
CaraMemperbaiki Voltmeter Digital – NSC Indonesia. Sumber gambar :www.nsc.my.id. multimeter mengukur cek skemaku resistor komponen menggunakan avo memperbaiki voltmeter memeriksa. Cara memperbaiki voltmeter digital – nsc indonesia. Menghidupkan benar buruknya akibat. Ali mustika sari bukan pakar seo tapi blogger indonesia
Ya dalam penggunaan, multimeter digital memang memiliki banyak keuntungan. Selain lebih praktis, multimeter digital juga lebih akurat. Namun begitu, terkadang tempat kita bekerja atau sekolah terkadang hanya menyediakan multimeter model analog (multimeter yang menggunakan jarum pointer dan skala untuk membaca nilai pengukuran).
Caraukur powersupply iMac menggunakan avo meter: 1. set digital 0-20v setting di avo meter 2. jarum ground pakai taruh di baut yg panjang karena semua baut panjang di iMac mempunyai grounding 3. untuk iMac A1311 A1312 sama seperti Gambar 1. ada di baris bawah pin 4 sedangkan iMac slim A1418 A1419 baris pin
1 Cara menggunakan Multimeter 1. Mengukur tegangan DC Atur Selektor pada posisi DCV. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V. Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi
1H9LFv. Tidak jauh seperti artikel yang sebelumnya sudah saya publish, kali ini saya masih membahas mengenai komponen kapasitor, yaitu tutorial cara mengukur kapasitor dengan avometer digital dan analog, komponen ini sering kali ditemukan pada setiap rangkaian elektronik salah satunya adalah kipas angin, untuk info lebih lanjutnya Anda harus membaca artikel ini sampai selesai. Pada umumnya kapasitor ini memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah menyimpan arus tegangan listrik, sebagai start atau permulaan, pembangkit frekuensi dan rangkaian osilator serta masih banyak lagi, komponen ini juga terbagi lagi menjadi beberapa jenis dan fungsi yang berbeda, diantaranya adalah. Daftar isi 1 Mengenal Jenis Jenis Kapasitor 2 Cara Mengukur Kapasitor Cara Mengukur Kapasitor Dengan Avometer Digital Cara Mengukur Kapasitor Dengan Avometer Analog Banyak juga yang belum mengetahui cara mengukur kapasitor kipas angin, keramik, smd mesin cuci dan masih banyak yang lainnya, sebenarnya langkah pengecekannya tidak jauh berbeda walaupun jenisnya tidak sama, dibawah ini saya akan menjelaskan cara umumnya saja, yang artinya cocok dicoba untuk kapasitor jenis apapun. Mengenal Jenis Jenis Kapasitor Dibawah ini akan saya cantumkan semua jenis kapasitor yang perlu Anda ketahui, apa sajakah itu? Kapasitor keramik Kapasitor kertas Kapasitor tantalum Kapasitor elektroit Kapasitor mika Kapasitor polyester Baca Juga Mengenal Fungsi Trafo Dan Jenis Jenisnya & Jenis Jenis Dioda Lengkap Diatas adalah beberapa jenis dari rangkaian elektronik ini, setiap jenisnya memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda beda, namun fungsi umumnya adalah seperti yang sudah saya sebutkan diatas yaitu bisa untuk menyimpan tegangan listrik dan juga sebagai start pada kipas angin, baca artikel saya sebelumnya yaitu Fungsi Kapasitor Pada Kipas Angin Setelah membaca artikel diatas, sekarang lanjut ketopik utama yaitu mengukur kapasitor dengan multitester analog dan digital, untuk langkah-langkahnya sudah saya buat dibawah ini, jadi pastikan Anda menyimak dengan baik ya Cara Mengukur Kapasitor Saya akan membuat dua langkah, yang pertama menggunakan avometer digital dan yang kedua masih menggunakan avometer analog, untuk tutorialnya tidak jauh berbeda. Cara Mengukur Kapasitor Dengan Avometer Digital Pertama siapkan Avometer digital yang masih berfungsi dengan baik. Atur skala pada poisis 200k. Hubungkan probe merah dan hitam pada setiap kabel sembarang Salah satu probe jangan menyentuh kulit. Jika display menunjukan angka lebih lalu kembali ke angka 1 berarti kapasitor dalam keadaan normal. Tetapi jika display tidak menunjukan angka atau tidak kembali ke angka 1 lagi berarti kemungkinan kapasitor sudah rusak. Cara Mengukur Kapasitor Dengan Avometer Analog Pertama siapkan Avometer analog yang masih berfungsi dengan baik. Atur skala multitester pada posisi X1K Hubungkan probe merah dan hitam ke dua kabel kapasitor kemana saja Jika jarum bergerak ke sebelah kanan atau ke angka 55 Ohm dan balik lagi ke angka 0 berarti kapasitor masih normal Tetapi jika jarum tidak bergerak sama sekali atau bergerak tanpa batas berarti kapasitor rusak dan harus diganti. Bagaimana langkah-langkah diatas mudah dimengerti bukan? Pastikan Anda sudah mengikuti tutorial diatas dengan seksama agar kapasitor dapat diukur dengan baik dan akurat, jangan sampai Anda memvonis kerusakan karena hanya salah pada saat proses pengukuran saja. Baca Juga Cara Mengukur Dioda Dan Mengenal Fungsinya Cara Mengukur Transistor Yang Benar dan Mudah Cara Menghitung Nilai Warna Resistor Sekedar informasi tambahan, kapasitor juga memiliki sebutan yang lain yaitu kondensator dibuat oleh bahan logam yang bersejajar antara satu dengan yang lainnya dan diantara kedua logam tersebut terdapat bahan isolator atau sering disebut di elektrik. Cukup sampai disini artikel yang bisa saya buat, jika dirasa cara mengukur kapasitor dengan avometer digital dan analog ini bermanfaat maka jangan lupa untuk membagikan ke sosial media Anda agar orang lain tidak ketinggalan info, jika ada pertanyaan bisa langsung hubungi saya via email di menu kontak bawah atau langsung bertanya pada kolom komentar yang tersedia, atas kunjungannya saya ucapkan terimakasih... GABUNG Gabung Forum Teknisi Indonesia Sekarang! Klik Tombol "Gabung" untuk saling berbagi pengalaman dengan Teknisi Indonesia.
Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas spesifikasi dari multimeter mungil nan murah yakni DT-830B. Kali ini kita akan membahas bagaimana cara menggunakan multimeter digital ini untuk mengukur berbagai besaran listrik seperti tegangan AC, DC, tahanan resistor, arus listrik DC, nilai tahanan dioda, dan nilia hFE pada transistor jenis PNP dan NPN. Sebelum kita membahas bagaimana langkah-langkah cara menggunakan multimeter digital DT-830B, berikut sekilas ringkasan fungsi pengukuran pada multimeter ini. Baca juga kWh meter sering jeglek trip? Ini penyebabnya! Pengukuran tegangan AC an DC DT-830B bisa digunakan untuk mengukur tegangan AC dan DC seperti Tegangan listrik PLN di rumah kita Tegangan Aki atau batre Pengukuran nilai tahanan / Continity Bisa digunakan untuk beberapa hal, misalnya Untuk mengetahui kondisi gulungan kumparan motor pompa air apakah masih bagus atau tidak. Mengetahui kondisi kapasitor pompa air apakah masih bagus atau tidak Mengukur nilai tahanan pada resistor Mengecek fuse sekering apakah masih bagus atau tidak dll Pengukuran Arus DC Biasanya digunakan untuk mengetahui berapa besar arus pada beban-beban DC seperti alat-alat instrumentasi, komponen-komponen elektronik, dll. Pengukuran nilai tahanan dioda DT-830B juga bisa digunakan untuk mengukur/mengetahui kondisi sebuah dioda apakah masih bagus atau sudah rusak. Pengukuran nilai hFE Transistor Pengujian bagus atau tidaknya sebuah transistor tidak bisa hanya dengan mengukur kaki-kaki basis, emitor dan kolektor saja, akan tetapi juga nilai hFE penguat nya. Baca juga Cara memperbaiki lampu LED mati total Jika nilai hFE pada transistor turun dari semestinya, maka transistor bisa dianggap rusak. Bahkan meski nilai tahanan nya masih bagus. Berikut adalah cara menggunakan multimeter digital DT-830B untuk mengukur tegangan, tahanan dan arus DC pada beban searah. Cara menggunakan multimeter digital DT-830B untuk mengukur tegangan listrik AC dan DC Mengukur tegangan AC Pasang kabel probe multimeter pada terminalnya masing-masing seperti gambar berikut. Posisi kabel probe untuk pengecekan tegangan Porobe hitam pada terminal Come. Probe merah pada terminal VmA. Asumsinya kita akan mengukur tegangan listrik di rumah kita apakah dalam kondisi normal atau drop. Posisikan selektor probe sesuai tanda panah merah. Pilih range pengukuran 750 Volt. Kenapa bukan 200 Volt? Baca juga Perbedaan listrik 1 phase dan 3 phase Karena tegangan listrik 1 phase dari PLN besarnya 220 Volt. Jika kita menggunakan range 200 Volt, maka multimeter tidak akan bisa membaca karena range nya berada di bawah tegangan nominal. Jika sudah, silahkan lakukan pengukuran pada titik Line dan netral pada colokan listrik di rumah anda seperti berikut. Pengecekan tegangan Posisi probe pada colokan listrik boleh bolak balik. Hanya saja hasil pengukuran nantinya akan menunjukan nilai plus atau minus. Hal ini tidak jadi masalah. Yang penting adalah angka yang ditunjukan. Baca juga Cek, begini cara menghehemat listrik yang benar! Bagaimana hasil pengukuran anda? Jika tegangan di rumah ada di kisaran 210 – 220 Volt, berarti tegangan masih normal. Jika di bawah itu maka bisa dikatakan drop. Sebagaimana yang kita ketahui, tegangan drop tidak bagus untuk menyalakan alat-alat listrik di rumah. Salah satu akibat yang umum terjadi misalnya pada pompa air. Kadang pompa air akan sering mengalami hidup mati sendiri karena thermal protectornya bekerja. Mengukur tegangan DC Untuk tegangan DC, saya contohkan pengukuran tegangan pada Aki 12 Volt. Penngukuran tegangan DC pada aki Hubungkan kabel probe mutlimeter seperti gambar di atas. Probe positif ke pole aki positif. Probe negatif ke pole aki negatif. Terbailik juga bisa. Hanya saja hasil pengukurang pada multimeter nantinya akan ditandai dengan tanda plus minus. Bagaimana hasilnya? Jika hasil pengukuran minimal Volt, biasanya kondisi aki masih normal. Jika di bawah 10 volt, aki perlu dicas ulang. Adapun selektor probe berada pada posisi DC 20 Volt. Cara menggunakan multimeter digital DT-830B mengukur tahanan/Continity Mengukur tahanan kumparan motor 1 phase Berikutnya kita akan melakukan pengukuran nilai tahanan. Kali ini asumsinya kita akan melakukan pengecekan nilai tahanan pada kumparan motor 1 phase pompa air. Posisi kabel probe pada terimanal masih sama seperti pada pengukuran tegangan. Yang berubah adalah posisi selektor probe nya. Atur pada posisi tahanan dengan range 200 seperti gambar berikut. Posisi selektor probe untuk pengecekan tahanan Kenapa 200? Kenapa bukan 2000, 20 k dst? Karenan nilai tahanan kumparan motor 1 phase rata-rata berada di bawah 20. Jika ingin menggunakan range 2000 ke atas pun tidak masalah, silahkan. Hasilnya akan sama saja nantinya. Sekarang silahkan lakukan pengukuran seperti gambar berikut. Pengecekan tahanan pada kumparan bantu Motor 1 phase di atas terdiri dari 3 kabel berwaran dengan keterangan sebagai berikut Merah Kumparan utama Hijau kumparan bantu Hitam Netral Pada gambar di atas, kabel probe hitam dihubungkan dengan kabel hitam netral padam motor. Sedangkan kabel probe merah dihubungkan dengan kabel hijau kumparan bantu pada motor. Ini artinya kita sedang melakukan pengukuran nilai tahanan pada kumparan bantu motor. Bagaimana hasilnya? Jika multimeter menunjukan angka di kisaran 1 – 20, maka itu artinya kumparan bantu masih dalam keadaan baik. Jika multimeter menunjukan angka 1 seperti gambar berikut, artinya kumparan bantu sudah putus atau nilai tahanannya terlalu besar hingga tidak bisa ditampiklan multimeter. OL pada multimeter DT-830B Jika kondisi ini terjadi, anda juga bisa memperbesar range pembacaan multimeter menjadi 2000 atau lebih untuk mendapatkan nilai tahanan yang mungkin bisa terbaca pada kumparan bantu tersebut. Lakukan cara yang sama jika ingin mengukur nilai tahanan pada kumparan utama. Mengukur nilai tahanan pada resistor Nilai tahanan resistor sebenarnya sudah bisa diketahui melalui kode warna pada body resistor. Hanya saja kadang kita tidak paham maksud dari kode warna tersebut. Dengan multimeter, kita bisa mengetahui nilai tahanan pada resistor dengan mudah. Untuk pengecekan nilai resistor, silahkan hubungkan multimeter seperti berikut. Pengukuran nilai tahanan resistor Nilai tahanan resistor di atas adalah 10 k. Itu sebabnya selektor probe kita putar pada posisi 20 k. Jika kita menggunakan selektor pada posisi 2000 2 k, maka multimeter tidak akan membaca karena nilai aktual resistor berada di atas range multimeter. Bagaimana jika kita tidak mengetahui nilai tahanan resistor yang akan kita ukur? Bagaimana mengatur posisi selektornya? Caranya kita coba step by step. Dari range terkecil sampai terbesar. Misalkan posisi awal 200 tapi multi menunjukan angka 1 OL, maka naikan posisi probe ke posisi 2k 2000. Jika pada posisi 2k pun masih tidak membaca, naikan lagi pada posisi maksimal yakni 2000k. Jika pada posisi 2000k pun tidak membaca, berarti resistor rusak. Cek kondisi fuse sekering Continity fuse Posisikan selektor probe pada posisi 200 seperti gambar di atas. Jika display menunjukan angka 0 – maka fuse masih dalam kondisi bagus. Jika display menunjukan angka 1 OL, itu artinya fuse sudah putus mati. Cara menggunakan multimeter digital DT-830B untuk mengukur arus DC Konsep pengukuran arus pada rangkaian berbeda dengan pengukuran tegangan. Pada tegangan, pengukuran dilakukan secara paralel. Sedangkan pada arus, pengukuran dialakukan secara seri. Perhatikan gambar berikut. Pengukuran tegangan DC secara paralel Pengukuran arus secara seri Pada gambar di atas, bisa kita lihat bahwa pengukuran tegangan DC pada rangkaian lampu dilakukan secara paralel. Artinya kabel probe multimeter terhubung ke masing-masing line + plus dan – minus pada rangkaian. Posisi kabel probe merah masih berada pada terminal VmA, dan probe hitam berada pada terminal com. Adapun selektor probe berada pada posisi tegangan DC 20 volt. Sedangkan pada pengukuran arus, kabel probe hitam terhubung ke sumber aki + plus, dan probe merah terhubung ke pole postif pada lampu. Pada pengukuran arus, kabel probe hitam masih tetap terhubung ke terminal com pada multimeter, sedangkan kabel probe merah terhubung ke terminal khsusus 10 A pada multimeter. Adapun selektor probe berada pada posisi Arus 10 Ampere. Cara menggunakan multimeter digital DT-830B untuk mengukur dioda Dioda umumnya terdiri dari 2 kaki yakni anoda dan katoda. Ciri yang membedakannya adalah simbol cincin melingkar yang selalu berada di sisi katoda sebagiamana gambar berikut. Dioda biasa Skema pengecekan nilai tahanan dioda adalah seperti gambar di bawah. Pengukuran tahanan dioda Pertama, hubungkan probe merah pada kaki positif Anoda dan probe hitam pada kaki negatif katoda. Jika display multimeter menunjukan angka tertentu, misalkan 400, maka sementara dioda bisa dikatakan masih bagus. Pengujian ke dua, silahkan balik posisi kabel probe. Kabel merah pada posisi katoda dan kabel hitam pada posisi anoda. Jika display menunjukan angka 1 OL, maka dioda bisa dikatakan dalam kondisi bagus. Jika pada ke dua pengujian di atas display multimeter menunjukan angka 001 atau 000, maka dioda dalam kondisi short rusak. Mengukur nilai hFE transistor Untuk pengukuran nilai hFE transistor, baik type PNP maupun NPN dilakukan dengan cara menancapkan kaki-kaki transistor pada terminal hFE. Pengukuran nilai hFE transistor NPN Silahkan lakukan pengukuran dengan skema di atas. Atur posisi selektor probe pada posisi hFE. Apa itu nilai hFE? hFE adalah faktor pengali pada basis yang akan jadi penguat pada sisi collector. Contoh Misalkan penguat hFE pada basis adalah 400, dan arus pada collector adalah 3 mA. Maka setelah dikuatkan oleh basis, arus yang mengalir dari collector ke emitor adalah 400x3mA = 1200 mA. Kurang lebih seperti itu. Pada contoh di atas kita menggunakan transistor jenis NPN BC547. Dengan menancapkan kai-kaki transistor, yakni basis colector dan emitor pada terminal yang pas pada multimeter, maka display akan menunjukan nilai penguatan transistor sesuai dengan angka yang tertera pada data sheet trannsistor. Sekian artikel kali ini tentang cara menggunakan multimeter digital DT-830B. Jika ada yang kurang jelas, bisa ditanyakan pada kolom komentar. Terimakasih
cara pakai avo digital